Isu Etika dalam Bisnis
A.
ISU
ETIKA DALAM BISNIS
Berbagai
standar etika didapat dari adat sosial dan keyakinan pribadi yang mengakar
mengenai hal-haang salah dan benar, yang belum tentu sama bagi setiap orang
mungkin saja dua orang, yang keduanya menganggap dirinya beretika, berada dalam
kubu yang berbeda mengenai suatu masalah.
1) Apa
yang dimaksud dengan etika bisnis.
Etika (ethics)
berkaitan dengan berbagai standar yang digunakan seorang dalam membuat pilihan
dan dalam mengarahkan perilakunya di berbagai situasi yang melibatkan konsep
mengenai benar dan salah, Secara lebih spesifik, etika bisnis (business ethics)
melibatkan penemuan jawaban atas dua pertanyaan berikut ini:
a)
Bagaimana para manajer memutuskan mengenai apa yang benar dalam menjalankan
bisnis mereka.
b)
Ketika para manajer telah mengetahui apa yang benar bagaimana mereka dapat
mencapainya.
2) Bagaimana
Perusahaan Menangani Isu Mengenai etika
Beberapa perusahaan yang sangat berhasil
memiliki pelatihan dan kesadaran akan etika sejak lama. Berbagai pendekatannya
termasuk komiten yang besar dari pihak manajemen puncak untuk memperbaiki
standar etika, berbagai kode etika tertulis yang dengan jelas menyampaikan
harapan pihak manajemen, program untuk mengimplementasikan petunjuk etika,
serta berbagai teknik untuk memonitor ketaatan.
Contohnya, Boeing menggunakan para
manajer lininya untuk melakukan sesi pelatihan etika dan membuat nomor telepon
bebas pulsa untuk memungkinkan para karyawannya melaporkan pelanggaran.
Peran
Pihak Manajemen Dalam Mempertahankan Iklim Beretika.
Para manajer
perusahaan harus menciptakan dan mempertahankan atmosfer beretika yang sesuai;
mereka harus membatasi peluang dan godaan untuk melakukan perilaku tidak
beretika dalam perusahaan. Tidaklah cukup bagi para manajer untuk hanya
tergantung pada kesadaran tiap orang. Orang tersebut harus disadarkan mengenai
komitmen perusahaan terhadap etika di atas laba jangka pendek dan efisiensi.
Perkembangan
Etika
Kebanyakan individu mengembangkan kode
etik berdasarkan lingkungan keluarganya,
pendidikan formalnya, dan pengalaman pribadinya. Teori tahapan perilaku menyatakan bahwa kita semua
melalui beberapa tahap evolusi moral sebelum
sampai pada tingkat berpikir secara beretika. Berbagai tahapan dalam model teori tahapan tersebut disajikan
sebagai berikut:
3)
Apa
yang Dimaksud dengan Etika Komputer.
Penggunaan teknologi dalam bisnis
memiliki dampak besar terhadap masyarakat dan meningkat berbagai isu etika yang
berhubungan dengan kejahatan komputer, kondisi kerja, privasi, dan masih banyak
lagi. Etika komputer (computer ethics) adalah analisis mengenai sifat dan
dampak sosial ternologi komputer serta berbagai formulasi dan justifikasi
kebijakan yang terkait untuk penggunaan teknologi semacam itu secara beretika
perhatian mengenai peranti lunak serta peranti keras dan berkaitan dengan
jaringan yang menghubungkan berbagai komputer dan komputer itu sendiri.
Masalah
baru atau hanya bentuk baru dari masalah lama?
Beberapa akan berargumentasi bahwa
berbagai isu yang terkait telah dipelajari di beberapa area ilmu lainnya.
Keamanan
(Akurasi dan Kerahasiaan).
Keamanan (security) Komputer adalah
usaha untuk menghindari peristiwa yang tidak diinginkan seperti tidak adanya
kerahasiaan dan integritas data, sistem keamanan mencoba untuk mencegah
penipuan dan penyalahgunaan lain sistem komputer; sistem ini bertindak sebagai
pelindung dan juga merupakan kepentingan sah dari berbagai konstituensi sistem
tersebut. Berbagai isu etika yang dapat digunakan bersama, dan yang beroperasi
menyebaran informasi yang tidak akurat ke para pengguna yang memiliki
otorisasi.
Kepemilkan
Properti.
Hukum yang didesain untuk menjaga hak
cipta fisik telah diperluas untuk meliputi apa yang disebut hak cipta
intelektual, yaitu peranti lunak.
Kesetaraan
Akses.
Beberapa halangan untuk akses adalah
bawaan sistem teknologi informasi, tetapi beberapa dapat dihindari melalui
desain sistem yang berhati-hati. Beberapa faktor tidak hanya untuk sistem
informasi, dapat membatasi akses ke teknologi komputer.status ekonomi seseorang
atau pengaruh perusahaan akan menentukan kemampuan untuk mendapatkan teknologi
informasi.
Masalah
Lingkungan.
Komputer dengan printer berkecepatan
tinggi memungkinkan dihasilkannya berbagai dokumen cetak daripada sebelumnya.
Mungkin lebih mudah untuk mencetak saja sebuah dokumen daripada harus
mempertimbangkan apakah harus dicetak dan seberapa banyak salinan yang
sesungguhnya harus dibuat.Mungkin lebih efisien atau lebih baik memiliki
dokumen tercetaknya sebagai tambahan dari versi elektroniknya.
Kecerdasan Buatan
Sebuah rangkaian isu sosial dan etika
baru telah muncul dari popularitas sistem ahli .Karena cara sistem ini dipasarkan yaityu sebagai
pembuat keputusan atau pengganti ahli, beberapa orang sangat tergantung
padanya.
Pengangguran
dan Penggantian
Banyak pekerjaan yang
Telah dan sedang berubah sebagai akibat dari ketersediaan teknologi komputer.
Orang-orang yang tidak siap berubah akan diganti.
Penyalahgunaan
Komputer
Komputer dapat
disalahgunakan dalam banyak cara. Menyalin peranti lunak berhak cipta, menggunakan komputer perusahaan untuk
kepentingan pribadi, dan melihat-lihat file milik orang lain.
Tanggung
Jawab Pengendalian Internal
Sebuah perusahaan tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya
jika informasinya tidak andal. Oleh karenanya, para manajer harus membuat dan mempertahankan
sistem pengendalian internal yang tepat agar dapat memastikan integritas dan
keandalan data.
B.
PENIPUAN
DAN AKUNTAN
Penipuan
(frand) merujuk pada penyajian yang salah atas suatu fakta yang dilakukan oleh
suatu pihak ke pihak lain dengan tujuan membohongi dan membuat pihakl lain
tersebut meyakini fakta tersebut walaupun merugikannya, berbasarkan hukum
perdata, tindakan penipuan harus memenuhi lima kondisi berikut ini:
1. Penyajian yang
salah, Ada pernyataan yang salah atau tidak diungkapkannya suatu fakta.
2. Fakta yang material
fakta merupakan faktor yang substansial dalam mendorong seseorang untuk
bertindak.
3. Niat. Ada niat untuk
menipu atau mengetahui bahwa pernyataan yang dimiliki seseorang adalah salah.
4. Keyakinan yang dapat
dijustifikasi, kesalahan dalam penyajian tersebut merupakan faktor substansial
tempat pihak yang dirugikan bergantung.
5. Kerusakan atau
kerugian, kecurangan tersebut telah menyebabkan kerusakan atau kerugian bagi
korban penipuan.
Penipuan
dalam lingkungan bisnis telah memiliki arti yang lebih khusus, Penipuan adalah
pembohongan disengaja, peryalahgunaan aktiva komputer, atau manipulasi atas
data keuangan demi keuntungan pelaku penipuan.
Auditor biasanya berhadapan dengan dua tingkat penipuan:
a) Penipuan
oleh karyawan (employee fraud) atau penipuan oleh karyawan non manajemen
biasanya didesaian untuk secara langsung mengonversi kas atau aktiva lainnya demi keuntungan
karyawan.Biasanya, karyawan mengondisikan sistem pengendalian internal
perusahaan untuk keuntungan pribadi. Jika sebuah perusahaan memiliki sistem
pengendalian internal yang efektif, pemalsuan atau penipuan biasanya dapat
dicegah atau dideteksi.
Penipuan
oleh karyawan biasanya melibatkan tiga tahap: (1) mencuri sesuatu yang berharga
(sebuah aktiva), (2) mengonversi aktiva tersebut ke dalam bentuk yang dapat
digunakan (uang tunai), dan (3) menyembunyikan kejahatan tersebut agar tidak
terdeteksi.
b) Penipuan
oleh pihak manajemen (management fraud) lebih sulit dilacakb daripada penipuan
oleh karyawan karena sering kali tidak terdeteksi hingga kerusakan atau
kerugian yang sangat besar diderita oleh perusahaan. Biasanya, penipuan oleh
pihak manajemen tidak secara langsung melibatkan pencurian aktiva, pihak
manajemen puncak.
B.1
Faktor yang membentuk Penipuan.
Berdasarkan sebuah penelitian, orang
melakukan aktivitas penipuan sebagai akibat dari interaksi berbagai tekanan
dalam kepribadian seseorang dan lingkungan eksternal. Berbagai tekanan ini
diklasifikasi dalam tiga kategori umum: (1) tekanan keadaan, (2) peluang, dan
(3) karakteristik pribadi (integritas).
B.2 Kerugian keuangan Akibat Penipuan.
Biaya sesungguhnya dari penipuan sulit
diukur karena sejumlah alasan: (1) tidak semua penipuan terdeteksi: (2) dari
semua penipuan yang terdeteksi, tidak semua dilaporkan (3) dalam banyak kasus
penipuan, hanya dapat dikumpulkan informasi yang tidak lengkap (4) informasi
tidak disebarkan dengan benar ke pihak manajemen atau ke badan penegak hukum
dan (5) sering kali, perusahaan memutuskan untuk tidak melakukan tuntutan hukum
atau pengadilan terhadap pelaku penipuan.
B.3 Pelaku Penipuan.
• Kerugian Akibat Penipuan Berdasarkan
Posisi Dalam Perusahaan.
• Kerugian Akibat Penipuan dan Pengaruh
Kolusi.
• Kerugian Akibat Penipuan Berdasarkan
Gender.
• Kerugian Akibat Penipuan Berdasarkan
Umur.
• Kerugian Akibat Penipuan Berdasarkan
Pendidikan.
B.4 Skema Penipuan.
•
Laporan Tipuan yaitu dihubungkan dengan penipuan oleh pihak manajemen.
•
Korupsi yaitu melibat eksekutif,manajer, atau karyawan perusahaan dalam bentuk
kolusi dengan pihak luar.
•
Penyalahgunaan Aktiva yaitu skema penipuan yang paling umum melibatkan beberapa
jenis penyalahgunaan aktiva.
C.
KONSEP
DAN PROSEDUR PENGENDALIAN INTERNAL.
Pembuatan
dan pemeliharaan sistem pengendalian internal adalah kewajiban pihak manajemen
yang penting. Aspek mendasarkan dari tanggung jawab penyediaan informasi pihak
manajemen adalah untuk memberikan jaminan yang wajar bagi pemegang saham bahwa
perusahaan dikendalikan dengan baik. Selain itu, pihak manajemen memiliki
tanggung jawab untuk melengkapi pemegang saham serta calon investor dengan
informasi keuangan yang andal secara tepat waktu, sistem pengendalian internal
yang memadai penting bagi pihak manajemen untuk melakukan kewajiban ini.
C.1
Konsep Pengendalian Internal (Internal control system)
terdiri atas berbagai kebijakan, praktik, dan prosedur yang ditetapkan oleh
perusahaan untuk mencapai empat tujuan umumnya:
1. Menjaga aktiva
perusahaan.
2. Memastikan akurasi
dan keandalan catatan serta informasi akuntansi.
3. Mendorong efisiensi
dalam operasional.
4. Mengukur kesesuaian dengan
kebijakan serta prosedur yang ditetapkan oleh pihak manajemen.
Memodifikasi
Asumsi.
Hal yang terdapat berbagai tujuan
pengendalian ini adalah empat asumsi dasar
tambahan yang membimbing para desainer serta auditor sistem pengendalian internal.
•
Tanggung Jawab Manajemen. Konsep ini meyakini bahwa pembuatan dan pemeliharaan
sistem pengendalian internal adalah tanggung jawab pihak manajemen (management
responsibilty).
•
Jaminan yang wajar. Sistem pengendalian internal harus menyediakan jaminan yang
wajar (reasonable assurance) bahwa keempat tujuan umum pengendalian internal
terpenuhi secara efektif dari segi biaya. Ini berarti bahwa tidak ada sistem
pengendalian internal yang sempurna dan bahwa biaya untuk mencapai pengendalian
yang lebih baik tidak boleh melebihi manfaatnya.
•
Metode keterbatasan dalam efektivitasnya. Hal ini meliputi (1) kemungkinan
kesalahan tidak ada sistem yang sempurna, (2) pelanggaran-personel dapat
melanggar sistem melalui kolusi atau cara lain, (3) pelanggaran manajemen-pihak
manajemen berada dalam posisi melanggar prosedur pengendalian dengan secara
pribadi menyimpangkan transaksi atau dengan mengarahkan bawahan, untuk
melakukan hal tersebut, dan (4) berubahnya kondisi-kondisi dapat berubah dengan
berjalannya waktu hingga pengendalian yang ada menjadi tidak berjalan.
Eksposur
dan Risiko
Sistem pengendalian internal sebagai
pelindung yang melindungi aktiva perusahaan dari banyaknya peristiwa yang tidak
diinginkan yang menyerangkan perusahaan. Ini semua meliputi usaha untuk akses
secara tidak sah ke Aktiva perusahaan (termasuk informasi): penipuan yang
dilakukan oleh orang dalam dan luar perusahan; kesalahan karena karyawan tidak
kompeten, program komputer salah, dan data input yang rusak; serta tindakan
yang salah,seperti akses tidak sah oleh backer komputer, serta ancaman virus
komputer yang menghancurkan progran dan basis data.
Model Pengendalian
Internal untuk Pencegahan Pendeteksian Perbaikan.
a.
Pengendalian Pencegahan (preventive control) adalah teknik pasif yang didesain
untuk mengurangi frekuensi terjadinya peristiwa yang tidak diinginkan.
b.
Pengendalian Pemeriksaan (detective control) adalah berbagai alat, teknik, dan
prosedur yang didesain untuk mengidentifikasi serta mengekspos berbagai
peristiwa yang tidak diinginkan dan yang lepas dari pengendalian pencegahan.
c.
Pengendalian Perbaikan (corrective control) adalah tindakan yang diambil untuk
membalik berbagai pengaruh kesalahan yang terdeteksi dalam tahap sebelumnya.
C.2 Komponen
Pengendalian Internal.
Pengendalian
internal yang dijelaskan dalam SAS 78 terdiri sebagai berikut:
a. Lingkungan
pengendalian (control environment) adalah dasar dari empat komponen
pengendalian lainnya.lingkungan pengendalian menentukan arah perusahaan dan
memengaruhi kesadaran pengendalian pihak manajemen dan karyawan, berbagai
elemen penting dari lingkungan pengendalian adalah:
• Integritas dan nilai
etika manajemen.
• Struktur organisasi.
• Keterlibatan dewan
komisaris dan komite audit, jika ada
• Filosofi manajemen
dan siklus operassionalnya.
• Prosedur untuk
mendelegasikan tanggung jawab dan otoritas.
• Metode manajemen
untuk menilai kinerja.
• Pengaruh eksternal.
• Kebijakan dan praktik
perusahaan dalam mengelola sumber daya manusianya.
b.
Pengawasan (monitoring) adalah proses yang memungkinkan
kualitas desain pengendalian internal serta operasinya berjalan.
c.
Aktivitas Pengendalian (control activities) adalah berbagai
kebijakan dan prosedur yang digunakan untuk memastikan bahwa tindakan yang
tepat telah diambil untuk mengatasi risiko perusahaan yang telah
diidentifikasi.
Aktivitas pengendalian
dapat dikelompokkan menjadi dua kategori yaitu:
• Pengendalian Komputer
adalah yang secara khusus berhubungan
dengan lingkungan TI
dan Audit TI.
• Pengendalian Fisik
adalah yang berhubungan dengan aktivitas manusia
yang digunakan dalam
sistem akuntansi.
Ada enam kategori
aktivitas pengendalian fisik:
• otorisasi transaksi,
• pemisahan fungsi,
• supervisi,
• pencatatan akuntansi,
• pengendalian akses,
• verifikasi
independen.
D.
Peran
Penting Pengendalian Internal
Lima komponen
pengendalian internal-lingkungan pengendalian, penilaian risiko, informasi dan
komunikasi, pengawasan, dan aktivitas pengendalian-menyediakan auditor
informasi yang penting mengenai risiko penyalasajian yang penting dalam laporan
keuangan dan penipuan.
Komentar
Posting Komentar