Standar Cost (Biaya Standar)
STANDARD COST
1)
Pembentukan
Standar Cost
Standard cost atau biaya standard adalah biaya yang
telah ditetapkan (diawal) untuk memproduksi sebuah atau beberapa unit barang di
dalam kurun waktu tertentu. Dan, biaya ini adalah suatu biaya yang sudah
direncanakan dan diharapkan akan terjadi di kurun waktu tersebut. Meskipun pada
kenyataanya sering berbeda dengan biaya aktual yang terjadi. Dimana perbedaan
itu nantinya akan dikenal sebagai variance.
Biaya Standar dijadikan acuan atau batasan dalam
perhitungan biaya. Acuan seperti ini lazimnya digunakan pada biaya produksi
yang meliputi biaya standar bahan langsung, biaya standar tenaga kerja langsung
dan biaya standar overhead pabrik variabel.
1.
Standar BBB :
Contoh
: untuk membuat 1 unit produk x dibutuhkan
5 kg bahan dengan harga std per kg Rp100, maka : standar bahan baku : 5
kg x Rp 100 = Rp 500
2.
Standar BTKL :
Contoh
: untuk membuat 1 unit dibutuhkan waktu 3 jam dengan tarif std per jam Rp300,
maka standar upah per unit : Rp 3 x Rp300 = Rp900
3.
Standar BOP :
Contoh :
untuk menghasilkan 1 unit produk dibutuhkan jam kerja 3 jam dengan tarif Rp250, maka BOP standar
adalah : 3 x Rp250 = Rp 750
Maka standard HP
produksi/ unit adalah Rp 2.150
Jika
kuantitas atau harga input yang terjadi melebihi standart yang telah ditetapkan
oleh manajemen, perhatian manajemen akan terarah pada perbedaan harga atau
kuantitas tersebut dan, memfokuskan usaha-usaha kearah perbaikan. Proses ini
dikenal dengan konsep Management by Exception.
2)
Management by Exception.
Management by exception (pengelolaan berdasarkan
penyimpangan) menggunakan anggapan bahwa supaya manajer dapat mengelola dan
mengendalikan aktivitas organisasi secara efektif, mereka harus memusatkan
perhatian kepada bidang-bidang yang didalamnya terdapat penyimpangan hasil sesungguhnya
standart yang telah ditetapkan. Anggapan ini didasarkan atas alasan bahwa
dengan melakukan pengelolaan berdasarkan penyimpangan, organisasi dapat
memanfaatkan waktu manajemen yang sangat berharga, serta memusatkan perhatian
manajemen kearah perbaikan dalam organisasi.
3)
Keuntungan dan Kelemahan Standard
Cost
Keuntungan
Standard Cost :
ü Dengan adanya konsep manajemen by
exception akan membuat waktu manajemen lebih efisien, karena selama biaya yang
terjadi masih dalam standart yang ditetapkan, maka tidak dibutuhkan waktu
manajemen untuk memperhatikan hal tersebut. Dan apabila terjadi penyimpangan
dari standart yang sudah ditetapkan, maka manajemen akan memperhatikan selisih
tersebut, dan melakukan analisa.
ü Perencanaan kas & perencanaan
persediaan lebih baik karena adanya standart cost.
ü Standart cost memungkinkan
diterapkannya akuntansi tanggung pertanggung jawaban, dimana pertanggungjawaban
terhadap pengendalian biaya dapat diberikan.
ü Standart cost meningkatkan efisiensi
didalam perusahaan.
Kelemahan Standard Cost :
·
Terdapat kesulitan untuk menentukan masa selisih yang
signifikan (material) & mana yang tidak.
·
Dengan hanya memfokuskan pada variance, informasi lain yang
mungkin berguna, seperti misalnya trend dapat tidak terdeteksi secara dini.
·
Jika evaluasi kerja karyawan didasarkan pada analisa
variance, atau prinsip penyimpangan (exception), karyawan dapat menutupi
kemungkinan selisih yang tidak menguntungkan supaya kinerja dinilai lebih baik.
4)
Standar
Unit
Standar unit merupakan dasar atau fondasi tempat anggaran fleksibel dibangun. Untuk
menentukan biaya standar unit untuk suatu input tertentu, dua keputusan harus
dibuat :
1. Jumlah
input yang seharusnya digunakan per unit output (keputusan kuantitas), yang
menghasilkanstandar kuantitas.
2. Jumlah
yang seharusnya dibayar untuk kuantitas input yang digunakan (keputusan harga),
yang menghasilkan standar harga.
Perhitungan untuk unit
standar yaitu :
Standar
kuantitas x standar harga
|
Standar
harga adalah tanggung jawab gabungan dari operasional, pembelian, personalia
dan akuntansi. Operasional menentukan kualitas input yang dibutuhkan,
personalia dan pembelian memiliki tanggung jawab memperoleh pasar kualitas
input sebagaimana diminta dengan harga terendah. Tekanan pasar, kelompok dagang,
dan tekanan eksternal lainnya membatasi ragam pilihan standar harga. Dalam
pembuatan harga standar, pembelian harus mempertimbangkan diskon, biaya
pengiriman, dan kualitas; personalia harus mempertimbangkan pembayaran pajak
pendapatan, fasilitas tambahan, dan kualifikasi. Akuntansi bertanggung jawab
atas pencatatan standar harga dan mempersiapkan laporan yang membandingkan
kinerja aktual terhadap standar.
5)
Tipe-tipe
Standar
1. Standar
ideal (ideal standards), membutuhkan efisiensi maksimum dan hanya dapat dicapai
jika segala sesuatu beroperasi secara sempurna.
2. Standar
yang saat ini dapat dicapai (currently attainable standards), bisa dicapai
dengan beroperasi secara efisien
6)
Dua
alasan mengapa biaya standar diterapkan
1. Untuk memperbaiki
perencanaan dan pengendalian serta memperbaiki pengukuran kinerja.
Standar unit adalah syarat fundamental bagi sistem anggaran fleksibel, yang merupakan kunci bagi sistem perencanaan dan pengendalian yang baik. Sistem pengendalian anggaran membandingkan biaya aktual dengan biaya yang dianggarkan, dan menghasilkan adanya variansi. Dengan mengembangkan standar harga per unit dan standar kuantitas, variansi keseluruhan dapat dipisahkan menjadi variansi harga dan variansi efisiensi atau penggunaan.
Standar unit adalah syarat fundamental bagi sistem anggaran fleksibel, yang merupakan kunci bagi sistem perencanaan dan pengendalian yang baik. Sistem pengendalian anggaran membandingkan biaya aktual dengan biaya yang dianggarkan, dan menghasilkan adanya variansi. Dengan mengembangkan standar harga per unit dan standar kuantitas, variansi keseluruhan dapat dipisahkan menjadi variansi harga dan variansi efisiensi atau penggunaan.
2.
Memfasilitasi
perhitungan biaya produk
Dalam
sistem perhitungan biaya standar, biaya-biaya dibebankan pada produk dengan
menggunakan standar kuantitas dan harga untuk dibebankan pada produk dengan
menggunakan standar kuantitas dan harga untuk ketiga harga pokok produksi :
bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan overhead. Sebaliknya, sistem
perhitungan biaya normal menentukan terlebih dahulu biaya overhead untuk tujuan
perhitungan biaya produk, tetapi membebankan bahan baku langsung dan tenaga
kerja langsung pada produk dengan menggunakan biaya aktual. Overhead dibebankan
dengan menggunakan tarif yang dianggarkan dan aktivitas aktual.
MENENTUKAN VARIANS BIAYA STANDAR
Varians adalah perbedaan atau selisih antara biaya
standar yang telah ditetapkan dengan biaya actual yang terjadi.
Untuk setiap jenis bahan baku, operasi tenaga kerja,
dan overhead pabrik yang dibebankan ke setiap departemen, pusat biaya, ataupun
setiap aktivitas, biaya actual
dibandingkan dengan biaya standar. Jika biaya actual melebihi standar, maka
variansnya tidak menguntungkan, karena kelebihan tersebut memiliki dampak yang
merugikan pada laba. Jika biaya standar melebihi biaya actual, maka variansnya
adalah menguntungkan, karena memiliki dampak yang menguntungkan terhadap laba.
Kerangka analisis yang
digunakan dalam analisis varians meliputi ide-ide berikut ini :
·
Mengidentifikasikan faktor-faktor penyebab kunci
yang mempengaruhi laba
·
Merinci varians laba keseluruhan berdasarkan
faktor-faktor penyebab kunci tersebut
·
Fokus pada dampak laba dari variasi dalam setiap
faktor penyebab
·
Mencoba untuk menghitung dampak yang spesifik
dan dapat dipisahkan dari setiap faktor penyebab dengan cara menvariasikan satu
faktor saja sementara faktor-faktor lainnya dianggap konstan.
·
Menambahkan kompleksitas secara bertahap, lapis
per lapis, mulai dari tingkat akal sehat yang paling mendasar.
·
Menghentikan proses tersebut ketika kompleksitas
yang ditambahkan di tingkat yang baru dibuat tidak dijustifikasi dengan
tambahan wawasan mengenai faktor penyebab yang mendasari varians laazba keseluruhan.
VARIANCE
ANALYSIS
Variansi
Harga dan Efisiensi
Total Varians = Varians Harga + Varians Kuantitas
= (AP – SP)AQ + (AQ – SQ)SP
= ((AP x AQ) – (SP x AQ)) + ((SP x AQ) – (SP
x SQ))
Keterangan
:
SP = Standar Price (harga standar per unit
suatu input)
SQ = Standar Quantity (kuantitas standar
input yang diizinkan untuk output actual)
AP = Actual Price (harga actual per unit
input)
AQ = Actual Quantity ( kuantitas input aktual
yang digunakan)
WILTON
MANUFACTURING CORPORATION
|
||||
Kartu
Biaya Standar Untuk Produk Paxel
|
||||
Bahan Baku Langsung
|
||||
KOMPONEN
|
KUANTITAS STANDAR
|
HARGA UNIT STANDAR
|
||
1-34
|
4
|
$ 6.25
|
||
1-71
|
6
|
$ 3.75
|
||
2-05
|
10
|
$ 2.45
|
||
3-89
|
2
|
$ 7.50
|
||
Tenaga Kerja Langsung
|
||||
OPERASI
|
JAM STANDAR
|
TARIF STANDAR PER JAM
|
||
1-11
|
¾
|
$ 13.00
|
||
1-19
|
¼
|
$ 13.00
|
||
2-14
|
½
|
$ 10.00
|
||
3-25
|
1/3
|
$ 12.00
|
||
OVERHEAD PABRIK
|
||||
OPERASI
|
DASAR ALOKASI
|
KUANTITAS STANDAR
|
TARIF
|
|
1-11
|
Jam Mesin
|
1 ½
|
$ 15.60
|
|
1-19
|
Jam Mesin
|
2 ½
|
$ 15.60
|
|
2-14
|
Waktu pemrosesan
|
1 ½
|
$ 18.50
|
|
3-25
|
Jam tenaga kerja
|
1/3
|
$ 15.00
|
1)
STANDAR
DAN VARIANS BAHAN BAKU
Ada dua standar yang dikembangkan
untuk biaya bahan baku, yaitu standar harga bahan baku dan standar kuantitas
bahan baku (penggunaan bahan baku). Jika harga actual yang dibayarkan lebih
besar atau lebih kecil dari standar, maka terjadi varians harga. Jika varians
harga dicatat ketika bahan baku dibeli, maka varians tersebut disebut varians harga pembelian bahan baku. Jika
dicatat kemudian ketikan bahan baku dikeluarkan ke pabrik, maka varians tersebut
disebut varians harga penggunaan bahan
baku.
a.
Varians
Harga Bahan Baku
·
Varians Harga Pembelian
Bahan Baku
Untuk
mengilustrasikan perhitungan varians pembelian bahan baku, kita lihat contoh
soal :
Diasumsikan 10.000 unit
Komponen 3-89 pada kartu biaya standar untuk paxel dibeli dengan harga per unit
sebesar $7,44. Varians harga pembelian bahan baku dihitung sebagai berikut :
Varians
Harga Pembelian Bahan Baku
|
|||||||
Kuantitas
|
X
|
Harga
per unit |
=
|
Jumlah
|
|||
Kuantitas aktual yang dibeli
|
10,000
|
$ 7.44
|
Actual
|
$
74,400
|
|||
Kuantitas aktual yang dibeli
|
10,000
|
$ 7.50
|
Standar
|
$
75,000
|
|||
Varians harga pembelian bahan baku
|
10,000
|
$
(0.06)
|
$
(600)
|
menguntungkan
|
|||
Varians
pembelian bahan baku sebesar $600 merupakan varians menguntungkan, karena harga
yang dibayarkan lebih rendah dibandingkan standar, atau secara khusus biaya
actual lebih kecil sebesar $0,06 per unit dibandingkan standar.
·
Varians Harga
Penggunaan Bahan Baku
Misalnya jika
9.500 unit komponen 3-89 dikeluarkan dan digunakan oleh produksi selama periode
tersebut, maka variansharga penggunaan bahan baku dihitung sebagai berikut :
Varians
Harga Penggunaan Bahan Baku
|
|||||||
Kuantitas
|
X
|
Harga
per unit |
=
|
Jumlah
|
|||
Kuantitas aktual yang digunakan
|
9,500
|
$ 7.44
|
aktual
|
$
70,680
|
|||
Kuantitas aktual yang digunakan
|
9,500
|
$ 7.50
|
standar
|
$
71,250
|
|||
Varians harga penggunaan bahan baku
|
9,500
|
$
(0.06)
|
$
(570)
|
Menguntungkan
|
|||
Varians penggunaan bahan baku
sebesar $570 merupakan varians menguntungkan, karena harga yang dibayarkan
lebih rendah dibandingkan standar. Selain itu varians pembelian bahan baku
sebesar $600 adalah $30 lebih besar dibandingkaan varians harga penggunaan
bahan baku yang hanya sebesar $570, alasannya adalah karena 500 unit sisanya
dengan varians menguntungkan sebesar $0.06 per unit ditambah ke persediaan.
b.
Varians
Kuantitas Bahan Baku
Varians kuantitas bahan baku dihitung
dengan cara membandingkan kuantitas actual dari bahan baku yang digunakan
dengan kuantitas standar yang diperbolehkan ketika keduanya diukur dengan biaya
standar.
Menghitung varians kuantitas bahan baku
(kuantitas penggunan) dapat diilustrasikan dengan 4.668 unit ekuivalen dari
Paxel diproduksi di Departemen Perakitan. Kartu biaya standar menyatakan bahwa
dibutuhkan 2 unit Komponen 3-89 per unit Paxel, sehingga kuantitas standar
bahan baku Komponen 3-89 yang diperbolehkan adalah sebesar 9.336 unit (4.668 x
2). Maka varians kuantitas bahan baku dapat dihitung sebagai berikut :
Varians
Kuantitas Bahan Baku
|
|||||||
Kuantitas
|
X
|
Harga
per unit |
=
|
Jumlah
|
|||
Kuantitas aktual yang digunakan
|
9,500
|
$ 7.50
|
standar
|
$
71,250
|
|||
Kuantitas standar yang
diperbolehkan
|
9,336
|
$ 7.50
|
standar
|
$
70,020
|
|||
Varians kuantitas bahan baku
|
164
|
$ 7.50
|
standar
|
$
1,230
|
tidak menguntungkan
|
||
Varians kuantitas bahan baku
(varians penggunaan) tidak menguntungkan, karena kuantitas actual yang
digunakan melebihi kapasitas standar yang diperbolehkan. Terdapat kelebihan
unit produksi sebesar 164 unit sehingga menambah biaya sebesar $1.230.
2)
STANDAR
DAN VARIANS TENAGA KERJA
Ada
dua standar yang dikembangkan untuk biaya tenga kerja langsung, standar tarif
(upah atau biaya), dan standar efisiensi (waktu atau penggunaan).
a)
Varians
Tarif Tenaga Kerja
Untuk mengilustrasikan varians tariff
tenaga kerja untuk Operasi 3-25 di kartu biaya standar untuk Paxel dapat
dilihat pada contoh soal berikut :
Diasumsikan bahwa jam actual yang digunakan adalah
sebesar 1.632 jam dengan tarif actual sebesar $12.50 per jam untuk memproduksi
4.512 unit ekuivalen dari Paxel. Hitung varians tarif tenaga kerja.
Varians
Tarif Tenaga Kerja
|
|||||||
Jam
|
x
|
Tarif
|
=
|
Jumlah
|
|||
Jam aktual yang digunakan
|
1,632
|
$
12.50
|
aktual
|
$
20,400
|
|||
Jam aktual yang digunakan
|
1,632
|
$
12.00
|
standar
|
$
19,584
|
|||
Varians tarif tenaga kerja
|
1,632
|
$ 0.50
|
$ 816
|
tidak menguntungkan
|
|||
Varians tarif tenaga kerja sebesar $816 tidak
menguntungkan karena tarif actual melebihi standar sebesar $0,50 per jam. Jam
tenaga kerja actual yang digunakan tidak termasuk waktu yang produktif, yang
dibebankan ke overhead pabrik.
b)
Varians
Efisiensi Tenaga Kerja
Varians efisiensi tenaga kerja
dihitung di akhir periode pelaporan dengan cara membandingkan jam actual yang
digunakan dengan jam standar yang diperbolehkan, keduanya diukur dengan tarif
tenaga kerja standar.
Misalnya jam standar yang diperbolehkan dari operasi
3-25 untuk 4.512 unit ekuivalen dari Paxel yang di produksi di Departemen
Perakitan dari Wilton Manufacturing Corporation adalah sebesar 1.054 jam (4.512
unit ekuivalen x 1/3 jam standar per unit). Varians efisiensi tenaga kerja
untuk operasi 3-25 dihitung sebagai berikut :
Varians
Efisiensi Tenaga Kerja
|
|||||||
Jam
|
x
|
Tarif
|
=
|
Jumlah
|
|||
Jam aktual yang digunakan
|
1,632
|
$
12.00
|
standar
|
$
19,584
|
|||
Jam standar yang diperbolehkan
|
1,504
|
$
12.00
|
standar
|
$
18,048
|
|||
Varians efisiensi tenaga kerja
|
128
|
$
12.00
|
standar
|
$
1,536
|
tidak menguntungkan
|
||
Varians efisiensi tenaga kerja yang
tidak menguntungkan sebesar $1.536, disebabkan oleh jam actual yang digunakan
melebihi 128 jam dari jam standar yang diperbolehkan.
3)
STANDAR
DAN VARIANS OVERHEAD PABRIK
Misalnya
diasumsikan Paxel adalah satu-satunya produk yang dihasilkan oleh Departemen
Perakitan dari Wilton Manufacturing Corporation selama bulan Maret, dan data
berikut ini tersedia di akhir bulan :
·
Overhead Pabrik : $
24.422
·
Jam standar yang
diperbolehkan untuk produksi actual : $ 1.504
(4.512 unit x 1/3 jam
tenaga kerja standar per unit)
·
Jam tenaga kerja
langsung actual yang digunakan : $ 1.632
Varians
overhead pabrik keseluruhan sebagai berikut :
Overhead
pabrik actual.............................................................. $ 24.422
Overhead
Pabrik yang dapat dibebankan ke standar barang
dalam proses (1.504 jam standar yang
diperbolehkan x $15
tarif overhead standar)............................................................ $ 22.560
Varians
Overhead Pabrik Keseluruhan...................................... $
1.862 tidak
menguntungkan
BACKFLUSHING COST
Backflushing biasa
disebut backflush costing atau backflush accounting merupakan
pendekatan yang dipersingkat atas akuntansi dari biaya manufaktur. Backflushing dapat diterapkan ke sistem just in time dimana diperlukan kecepatan begitu tinggi sehingga akuntansi tradisional tidak lagi praktis. Tujuan backflushing adalah mengurangi jumlah kejadian yang diukur dan dicatat dalam sistem akuntansi. Perbedaan backflushing dengan job ordercosting
dan process costing adalah kurangnya penelusuran terinci atas biaya work in
process (WIP), akun
persediaan tidak lagi disesuaikan selama periode akuntansi, tetapi saldonya dikoreksi menggunakan ayat jurnal pada akhir
periode. Hal ini dapat dikatakan bahwa akuntansi Backflush menyederhanakan
biaya karena mengabaikan baik tenaga kerja varians dan bekerja-in-progress. Akuntansi
Backflush digunakan dimana keseluruhan bisnis siklus waktu relatif singkat dan tingkat
persediaan rendah.
Dalam penerbitan
pascaproduksi (backflushing) Anda tidak mengeluarkan bahan sampai produksi yang
diposting (dilaporkan) terhadap operasi. Materi dapat terkumpul melalui
segala cara yang paling efisien untuk operasi Anda. Setelah operasi
selesai, operator akan menggunakan sebuah program untuk mengirim produksi
terhadap operasi. Operator biasanya akan memasukkan nomor produksi
pesanan, operasi, baik kuantitas, jumlah memo, dan informasi tenaga kerja dan
mesin.Program pelaporan produksi kemudian akan memunculkan program penerbitan
(dasarnya program yang sama seperti dalam praproduksi mengeluarkan) menggunakan
jumlah kuantitas yang baik dan skrap untuk menghitung ulang bahan yang
dibutuhkan. Biasanya Anda kemudian mengeluarkan semua bahan sebagai satu
transaksi seperti yang Anda akan memiliki masalah dalam praproduksi. Anda
juga akan memiliki pilihan untuk mengubah jumlah item individual dan
menambahkan jumlah memo individu untuk baris detail.
Ilustrasi Backflushing
McIntire Company merupakan perusahaan
produksi peralatan elektronik.Waktu penerimaan bahan baku sampai dengan
penyelesaian suatu unit kurangdari dua hari.
Biaya bahan baku
dalam persediaan termasuk komponen dan bahan baku lain digabungkan
dengan biaya barang dalam proses dalam suatu akun persediaan yang bernama bahan baku dan
dalam proses (Raw and in Process/RIP) yang tidak memiliki buku pembantu. Dengan jumlah persediaan yang minim, perusahaan ini menggunakan perhitungan fisik berkala untuk pengendalian.
Saldo akun persediaan pada 1 Januari
($) :
RIP 21.000
Finished Goods 170.000
Supplies 20.000
Saldo RIP terdiri dari Materials $20.100 dan
estimasi conversion cost $900. Saldo Finished Goods terdiri dari material cost
$84.000 dan estimasi conversion cost 86.000.
Saldo akun persediaan pada 31 Januari
($) :
RIP 23.000
Finished Goods 174.000
Supplies 5.000
Saldo RIP terdiri dari Materials $21.600 dan
estimasi conversion cost $1.400.Saldo Finished Goods terdiri dari material
cost $85.800 dan estimasi conversioncost 88.200. Transaksi beserta
ayat jurnal selama bulan Januari adalah sebagai berikut :
Dari ilustrasi diatas, kita dapat menghitung
Cost of Good Sold sebagai berikut :
Ilustrasi berikutnya Lightning
Fast Company hanya memproduksi berdasarkan pesanan pelanggan dan tidak
menyimpan barang jadi. Diasumsikan semua data sama dengan McIntire
Company, jurnal dari transaksinya serta perhitungan Cost of Good Sold-nya adalah
seperti yang di cantumkan di atas.
Kesimpulan :
Standard cost atau biaya standard adalah biaya yang
telah ditetapkan (diawal) untuk memproduksi sebuah atau beberapa unit barang di
dalam kurun waktu tertentu. Biaya
Standar dijadikan acuan atau batasan dalam perhitungan biaya
Varians adalah perbedaan atau selisih antara biaya
standar yang telah ditetapkan dengan biaya actual yang terjadi. Varians akan
menguntungkan apabila biaya standar lebih besar dibanding biaya actual yang
terjadi, sebaliknya varians akan tidak menguntungkan apabila biaya actual
melebihi biaya standar yang telah ditetapkan.
Backflushing biasa
disebut backflush costing atau backflush accounting merupakan
pendekatan yang dipersingkat atas akuntansi dari biaya manufaktur. Tujuan backflushing adalah mengurangi jumlah kejadian yang diukur dan dicatat dalam sistem akuntansi.
DAFTAR
PUSTAKA :
·
William K. Carter ,
dkk (2009). Akuntansi Biaya Buku (cost
accounting) 1 Edisi 14 Jakarta: Salemba Empat
Komentar
Posting Komentar