Penganggaran Modal


Materi :” Penganggaran Modal”
Pengertian dan Manfaat Penganggaran Modal
Penganggaran modal atau capital budgeting ialah rencana kerja keuangan jangka panjang pada suatu proyek investasi.
JENIS-JENIS KEPUTUSAN PENGANGGARAN MODAL
a.       Penambahan dan perluasan fasilitas
b.      Produk baru
c.       Inovasi dan perluasan produk
d.      Penggantian (replacements) (a) penggantian pabrik a1/11/2005tau peralatan usang (b) penggantian pabrik atau peralatan lama dengan pabrik atau peralatan yang lebih efisien.
e.       Menyewa/membuat atau membeli
f.       Penyesuaian fasilitas dan peralatan dengan peraturan pemerintah, lingkungan, dan keamanan
g.      Lain-lain keputusan seperti kampanye iklan, program pelatihan dan proyek-proyek yang memerlukan analisis arus kas keluar dan arus kas masuk.
Manfaat Anggaran Modal
  1. Dana akan terikat untuk jangka waktu yang panjang.
  2. Investasi pada aktiva tetap diharapkan akan meningkatkan penjualan dimasa yang akan datang.
  3. Pengeluaran dana sangat besar dan sulit untuk menjual kembali hasil investasi.
  4. Kesalahan dalam pengambilan keputusan akan berakibat fatal.

Manfaat penyusunan anggaran modal
1. Bidang Perencanaan
- Merencanakan penanaman modal yang sehat.
2. Bidang Koordinasi
- Mengkoordinir penanaman modal dalam kaitannya dengan :
- Kebutuhan pembelanjaan, yakni kebutuhan kas
- Pelaksanaan investasi pada berbagai aktivitas operasional
- Potensi Penjualan
- Potensi Keuntungan
- Potensi Return on Investment
3. Bidang Pengendalian
- Mengendalikan perubahan modal

Menyusun aliran kas  Proyek / investasi

Untuk mempermudah analisis, aliran kas investasi dikelompokkan menjadi tiga, yaitu aliran kas awal, aliran kas periode operasi produksi, dan aliran kas terminal.
  1. aliran kas awal (Initial Cash Flow) adalah pengeluaran untuk merealisasi gagasan sampai menjadi kenyataan fisik, misalnya aliran kas langsung pengeluaran biaya membangun unit instalasi (produksi) baru sampai siap beroperasi, yang terdiri dari baya prakonstruksi, pembelian material dan peralatan, konstruksi, dan modal kerja. Untuk proyek ukuran besar aliran kas awal dapat berlangsusng sekama 2-3 tahun.
  2. aliran kas periode operasi (Operational Cash Flow) Periode ini jumlah pendapatan dari hasil penjualan produk telah melampaui pengeluaran biaya operasi dan produksi.
  3. Aliran kas terminal (terminal cash flow) terdiri atas nilai sisa dari aset dan pengembalian modal kerja.

Discounted cash Flow-The Net Present Value Method
Sebagai analisa disajikan kasus pertimbangan pemerintah untuk memberikan bantuan kepada Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang layak diberi bantuan dengan menggunakan metode Net Present Value (NPV). Kasus yang terjadi ialah proyek pengadaan mesin. UKM mempertimbangkan untuk membeli mesin baru. Mesin diperkirakan memerlukan biaya Rp. 40.000.000,00, memiliki jangka waktu penggunaan selama tiga tahun, dan setelah itu mesin tidak memiliki salvage value. Diperkirakan mesin menghasilkan pendapatan operasional Rp. 35.000.000,00 dan biaya operasional sebesar Rp. 8.500,000,00 setiap tahun. Proyek ini membutuhkan investasi awal sebesar Rp. 2.500.000,00 pada working capital yang akan tertutup biayanya pada akhir tahun ketiga. Biaya modal UKM adalah 16 %. Tarif pajak adalah 30 %. Perhitungan yang dilakukan untuk memutuskan apakah proyek ini dijalankan atau tidak adalah:
Investasi awal = Rp. 40.000.000,00
Net Working Capital awal = Rp. 2.500.000,00
Present value dari arus kas operasional setelah pajak:
= (35.000.000 – 8.500.000) x (1 – 0,30) x PVIFA (16 %, 3 tahun)
= 26.500.000 x 0,70 x 2,2459
= 41.661.400
Present value dari net working capital akhir periode proyek:
= 2.500.000 x PVIFA (16 %, 3 tahun)
= 2.500.000 x 0.6406
= 1.601.500
NPV = (40.000.000) + (2.500.000) + 41.661.400 + 1.601.500
= 85.762.900
NPV ≥ 0 maka proyek diterima atau layak dijalankan
NPV ≤ 0 maka proyek ditolak atau tidak layak dijalankan
Keputusan NPV = 85.762.900 dimana NPV ≥ 0 maka proyek diterima dan layak dijalankan.
Saat terjadinya krisis ekonomi dan moneter telah membuktikan dirinya sebagai salah satu penyelamat perekonomian nasional. Di saat industri besar (konglomerat) gulung tikar sebagai akibat krisis yang melanda Indonesia, UKM masih dapat bertahan, bahkan menjadi katup pengaman dari ancaman ledakan pengangguran terbuka akibat Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) besar-besaran dari usaha konglomerat. Memberdayakan dan mengembangkan UKM yang berasaskan pada prinsip-prinsip mendidik dan berorientasi pada alih teknologi, ekonomi (prospektif), dan berkelanjutan.
Jika NPV positif, proyek layak, artinya bisa dilaksanakan.
Negatif, usulan proyek ditolak
Nol, berarti netral

Discounted Cash Flow-The Internal Rate of Return Method
Dijelaskan bahwa IRR merupakan rate discount dimana nilai present value dari cash inflow sama dengan nilai investasi awal suatu proyek. Dengan kata lain IRR adalah rate discount dimana NPV dari proyek tersebut = Rp0. IRR juga menggambarkan persentase keuntungan yang sebenarnya akan diperoleh dari investasi barang modal atau proyek yang direncanakan.
Contoh
Perusahaan ABC akan melakukan investasi terhadap proyek A dan proyek B. Kedua proyek tersebut merupakan proyek independen dan mutually exclusive. Investasi dikeluarkan pada awal tahun pertama.
Adapun aliran kas bersih dari masing-masing proyek sebagai berikut:
Tahun
Proyek A
Proyek B
0
-100.000
-100.000
1
50.000
10.000
2
40.000
30.000
3
30.000
40.000
4
20.000
50.000
5
10.000
20.000

Jawaban : (Untuk Proyek A, apabila : menggunakan discout rate 20% dan 21%)
Menggunakan discount rate sebesar 20%
          PV Cashflow A = (50.000/1.2) + (40.000/1.44) + (30.000/1.728) +                  (20.000/2.0736) + (10000/2.4883)    = 100.470
Menggunakan discount rate sebesar 21%
          PV Cashflow A = (50.000/1.21) + (40.000/1.4641) + (30.000/1.7716) + (20.000/2.1436) + (10000/2.5937)  = 98.763
Jawaban : (Untuk Proyek A, apabila : menggunakan discout rate 18% dan 23%)
Menggunakan discount rate sebesar 18%
          PV Cashflow A = (50.000/1.18) + (40.000/1.3924) + (30.000/1.6430) +   (20.000/1.9387) + (10000/2.2877) = 104.047
Menggunakan discount rate sebesar 23%
          PV Cashflow A = (50.000/1.23) + (40.000/1.5129) + (30.000/1.8608) + (20.000/2.2888) + (10000/2.8153)   = 95.502
Menggunakan Interpolasi untuk mencari present value aliran kas sebesar 100.000 (diantara 95.502 dengan 104.047)
IRR proyek A = 18% + {(104.047 - 100.000)/(104.047 - 95.502)} {5%}
IRR proyek A = 18% + 2,368%
IRR proyek A = 20.368%
Contoh IRR Proyek A

Tahun
PVIF(20%)
PV Proyek A
PVIF(21%)
PV Proyek A
1
1,2
41.667
1,21
41.322
2
1,44
27.778
1,4641
27.321
3
1,728
17.361
1,7716
16.934
4
2,0736
9.645
2,1436
9.330
5
2,4883
4.019
2,5937
3.855
PV
100.470
98.762
      Melalui interpolasi diperoleh IRR Proyek A = 20,275%
     Jawaban :
Menggunakan discount rate sebesar 14%

      PV Cashflow B = (10.000/1.14) + (30.000/1.2996) + (40.000/1.4815) + (50.000/1.6889) + (20.000/1.9254)  = 98.848


Menggunakan discount rate sebesar 13%
      PV Cashflow B = (10.000/1.13) + (30.000/1.2769) + (40.000/1.4429) + (50.000/1.6305) + (20000/1.8424) = 101.587
Menggunakan Interpolasi untuk mencari present value aliran kas sebesar 100.000 (diantara 98.848 dengan 101.587)

IRR proyek B = 13% + {(101.587 - 100.000)/(101.587 - 98.848)} {1%}
IRR proyek B = 13% + 0.579%
IRR proyek B = 13.579%
Contoh (IRR à Proyek B)
Tahun
PVIF(14%)
PV Proyek B
PVIF(13%)
PV Proyek B
1
1,14
8.772
1,13
8.850
2
1,2996
23.084
1,2769
23.494
3
1,4815
27.000
1,4429
27.722
4
1,6889
29.605
1,6305
30.665
5
1,9254
10.387
1,8424
10.856
Proyek Yang dipilih :
   Proyek A, karena memiliki tingkat rate of return lebih tinggi dibandingkan dengan proyek B

Daftar Pustaka
Mercubuana”Penganggaran Modal”.com
http://shoimus1990.blogspot.com/2012/06/capital-budgeting-penganggaran-modal.html




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman Tes BPJS Ketenagakerjaan

Demokrasi

Pendekatan REA untuk Membuat Model Proses Bisnis